Sebagian besar trader gagal dalam trading bukan karena cara trading yang mereka gunakan namun karena mindset dan psikologi yang mereka punyai saat mereka trading. Mereka terlalu lemah secara mental untuk bertahan dalam trading ketika sedang profit dan terlalu cepat menutup posisi ketika sedang profit.

Mereka membiarkan posisi loss bertahan terlalu lama dan posisi profit terlalu cepat diambil. Ini bukan cara trading yang benar. Seorang trader bisa saja mempunyai indikator terbaik atau sistem trading terbaik namun jika si trader “lemah” mentalnya dalam trading, dia tidak akan bisa profitable dalam jangka panjang.

 

Konsep trading “Adapt like water, absorb like sponge”

Beradaptasi seperti air, menyerap seperti spons.

Satu hal dalam trading yang tidak berubah dari dulu sampe sekarang adalah kebanyakan trader selalu mencari sistem “sempurna” atau “holy grail”. Mereka tidak melihat kedalam diri mereka, mereka tidak mengetahui bahwa alasan kenapa mereka gagal dalam trading adalah karena mereka tidak trading dengan cara yang benar.

Mereka selalu menyalahkan indikator, sistem yang buruk. Faktanya merekalah penyebab kenapa trading mereka selalu merugi.

 

Adapt like water

Saya ingin anda membayangkan sebuah sungai yang sedang mengalir. Pertama, sungai mempunyai arah/tujuan, yaitu dari hulu ke hilir. Dalam sungai tersebut ada batu-batu sungai, ada yang besar dan kecil. Ketika air mengalir dan dihalangi oleh bebatuan, air mengalir melalui sela-sela, tidak berhenti begitu saja ketika ada halangan. Beginilah yang terjadi dalam hidup. Ketika anda mempunyai tujuan, pasti ada halangan atau bebatuan yang menghalangi. Seorang trader harus punya tujuan. Seorang trader membuka posisi dan berfikir ini sudah benar, namun tidak menerima bahwa market tidak merespon baik sesuai dengan yang kita harapkan yang akhirnya mengakibatkan kita menahan posisi terlalu lama dengan kerugian terlalu besar. Anda perlu memahami kapak waktunya untuk mundur dan menyadari kita mungkin salah.

 

Absorb like a sponge

Ketika kita menyadari kita salah, kita bisa menggunakannya sebagai daya ungkit dalam trading karena kita menggunakan pengalaman untuk bisa lebih baik menghadapi kondisi trading dimasa depan.

Hal ini selalu terjadi pada seorang trader yang mempunyai pengalaman yang cukup, mereka berfikir bahwa mereka telah melihat semuanya, mereka telah melakukan semuanya, dan tidak ada yang perlu mereka pelajari lagi. Ini tidak benar.

Pernah dengar film “Jiro Dream of Sushi”?

Jiro menghabiskan seluruh hidupnya (75 tahun) mengerjakan sushi, belajar dan adaptasi, menyempurnakan racikannya dan hal itulah yang harus kita lakukan dalam trading. Kita perlu menyerap seluruh pengalaman kita seperti spons dan beradaptasi seperti air jadi kita tidak keras kepala atau kaku. Jika kita melakukan ini, maka kita dalam perjalanan belajar secara konstan. Market selalu berubah dan apa yang pernah berhasil dimasa lalu mungkin sudah tidak bekerja sekarang ini.

Contoh lainnya Paul Tudor Jones, dia menghasilkan profit setiap tahunnya selama dua dekade namun dia mempunyai saat-saat dimana dia tidak menghasilkan profit. Dan dia mencoba meminta bantuan Tony Robbins untuk betul-betul memahami apa yang perlu dilakukan secara berbeda. Kunci sukses sebenarnya buat dia adalah mindset atau pola pikirnya, bukan strategi tradingnya.

Dan inilah yang kita perlu kita lakukan, kita harus fokus ke mindset. Jika anda bisa melakukannya, maka anda bisa trading profitable dalam jangka panjang.

 

Diambil dari video youtube Duomo Initiative – A Concept for a Successful Trader Mindset

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.